Rabu, 27 Januari 2016

Waton Omong



Kang Mamat : Maaf Kang, Sampeyan itu sebaiknya ngaji dulu sampe katam, baru ndakwahi orang. Kalo tidak nanti sampeyan bisa sesat dan menyesatkan.
Dul Kamdi : Kok bisa begitu Kang? Apa saya harus nunggu katam semua ilmu alat buat dakwah?

Kang Mamat : Ya jelas Kang. Ilmu itu sebelum amal dan ucapan. Jadi sampeyan kudu berilmu dulu, baru ngamal dan ngomel.
Dul Kamdi : Maksudnya berilmu itu gimana to kang?

Kang Mamat : Ya sampeyan kudu rajin ngaji. Mendatangi ustadz-ustadz untuk duduk ngaji bareng mereka.
Dul Kamdi : Saya mau tanya Kang…
“sampeyan itu kan guru baca Al Qur'an. Ngaji Al Qur'an itu kan ngamal kang. Dan miturut sampeyan, ngamal itu kan harus dengan ngelmu, benarkan?”

Kang Mamat : Benar itu. Ngaji baca Al Qur'an itu kudu berilmu.
Dul Kamdi : Sampeyan kan tahu si Tikno Sentot itu baca Al Qur'annya grothal-grathul. Sampeyan kan juga tahu, ngelmu baca dan tajwidnya kurang. Kenapa sampeyan biarkan dia baca Al Qur'an terus, padahal ngelmunya gak punya? Katanya ngelmu dulu baru ngamal kang...?

Kang Mamat : (sambil agak puyeng) Lho itu dia memang kudu sering baca AlQur'an, biar nantinya mahir dan berilmu. Justru walaupun grothal-grathul, dia pahalanya berlipat ganda karena bersungguh-sungguh belajar. Makin banyak jam terbang, makin tambah berilmu dan mahir.
Dul Kamdi : Saat dia baca grothal-grathul itu dia sudah beramal belum Kang?
Dan maksudnya jam terbang itu apa?
Bukankah menambah jam terbang itu itu merupakan amal?
Padahal dia kan belum berilmu.
“Katanya ilmu dulu baru amal”.
Kang Mamat :  iya itu betul. Jadi dengan seringnya dia baca, maka akan membuat dia pandai dan mahir membaca Al Qur'an.

Dul Kamdi : Nah, kalo begitu yang bener "Ilmu dulu baru amal",
atau "rajin ngamal dulu baru ntar dapat ngelmu"...??

Kang Mamat gembrobyos setengah modyar. Ha kok bisa kewolak-walik ini gimana tho...
Yah, begitulah. Banyak yang memahami perkataan "Ilmu itu sebelum amal dan ucapan" dengan pemahaman menuntut ilmunya itu dengan ngaji lungguh sedeku, mirengake pak guru menowo didangu. Menuntut ilmu itu dengan ngaji dimana si murid menghabiskan waktu duduk diam mendengarkan sang ustadz.

Padahal banyak ilmu yang cara menuntutnya itu dengan cara beramal. Baca AlQur'an contohnya, makin sering baca, maka makin pinter. Sebagaimana pilot, sopir truck, dokter, dan hampir semua profesi, makin banyak amal dan praktek, atau sebagaimana kata Kang Mamat "Makin tambah jam terbang" makamakin mahirlah dia.

Lha kalo belajar Al Qur'an cuma menthelengi buku ilmu tajwid diapalne sampe katam, tapi gak pernah nyoba baca, ya gak pinter-pinter sampeyan.
Agama ini diajarkan oleh Sang penutup Para Nabi dengan cara langsung amal dandibimbing. Jadi kalo sampeyan “ngerti” lalu melihat banyak orang awam melakukan amal, jangan digembosi. Tapi datangi, diewangi, sampaikan ilmu sampeyan kepada mereka agar saat mereka ngamal tidak salah dengan cara menemani, bukan ngrecoki. Bukan dengan cara "menyalahkan" tapi justru dengan cara"membenarkan".



Jumat, 22 Januari 2016

Nestapa sebuah Doa



Sodiq adalah anak penggembala kambing yang saleh. Suatu saat, seekor anak kambingnya terperangkap dalam kerumunan singa. Sodiq kebingungan tak tahu harus berbuat apa. Tiba-tiba dia teringat akan apa yang diajarkan oleh sang ustadz saat mengaji di musholla, bahwa dalam kondisi nadir tuhan akan datang menolongnya. Maka, dia pun berdoa agar tuhan menolongnya membebaskan anak kambing dari terkaman singa.

Dia berlutut dan berdoa dengan konsentrasi tinggi. Namun,beberapa menit kemudian, terdengar anak kambing melenguh panjang dan “buuuugg…!!!”, badannya terjatuh tanpa nyawa untuk selanjutnya dirobek-robek singa.

Sampai habis daging dan tulang anak kambing, tuhan tidak juga muncul menolongnya. Akhirnya dia pulang dengan tangis tersedu mengadu bahwa Tuhan tidak kunjung datang ketika dia minta tolong membebaskan anak kambing dari terkaman singa. Dalam pikirnya dia bergumam bahwa Tuhan tidak adil, Bahkan sampai terbawa tidur dan terbangun di esok harinya,masih terngiang dalam benaknya bahwa tuhan pun tidak pernah datang.

Yang justru datang ke tempat dimana anak kambing itu dihabiskan oleh singa adalah seseorang yang kebetulan lewat dekat dia menggembala kambingnya. Dia bukan tuhan, hanya manusia biasa. Namun dia datang ke tempat dimana Sodiq mengharapkan tuhan datang.

Urgensi doa bagi seorang hamba.
Sepenggal kisah diatas barangkali menggelitik kita semua yang mengaku diri kita waras bahwa Doa bukanlah sesuatu yang asing di telinga kita dan dalam benak kita. Insya Allah kita semua telah melakukannya dan telah mengerti maksud dan pengertiannya. Namun, terkadang kita lupa mengerjakannya bila tidak mengalami masalah atau musibah. Karena itu, perlu sekali kita mengetahui urgensi doa dalam kehidupan agar memotivasi untuk memperbanyak doa.

Namun disisi lain kita harus menyadari bahwa segala peristiwa dalam hidup tidak berjalan seperti logika matematika. Kisah perang Hunain mengajarkan kepada kita betapa kelirunya manusia jika percaya sepenuhnya dengan logika matematika itu. Logika matematika dapat dirumuskan : 
“Pasukan dengan jumlah yang banyak pasti menang melawan pasukan dengan jumlah yang sedikit.” 

Pada kenyataannya, terjadi sebaliknya jumlah yang sedikit justru mengalahkan pasukan yang banyak. Kecongkakan pasukan mukmin yang banyak itu terlihat dari kepercayaan mereka terhadap banyaknya jumlah mereka. Sikap kecongkakan itu ada dalam kesadaran mereka sebab kepercayaan terhadap logika matematika itu. Mereka tidak lagi percaya pada perwujudan pertolongan Allah. Padahal mereka telah membuktikannya berulang kali dalam kehidupan mereka.

Barangkali kita pernah menyaksikan dan mendengar perkataan si kaya : 
”Saya akan bayar berapapun agar saya bisa muda kembali.” 
Ungkapan itu menunjukkan fakta eksternal dari orang yang tidak mendapatkan pertolongan-Nya. Fakta ekstenal itu : banyaknya harta tidak memberikan manfaat sedikitpun kepadanya. Fakta eksternal itu memiliki hubungan dengan segala hal di hadapannya. Hal itu disaksikan saat Allah mengambil kembali pertolongan-Nya. Jika banyaknya harta itu tidak memberikan manfaat sedikitpun maka bagaimana dengan sedikitnya? Tentunya harta yang sediikit lebih tidak memberikan manfaat kepadanya karena ia tidak mendapatkan pertolongan-Nya. Betapa sialnya seseorang, jika banyaknya harta benda tidak memberikan manfaat sedikitpun kepadanya. Pastinya manusia dengan banyaknya harta benda akan mengalami kesulitan luar biasa saat mewujudkan impian. Meskipun impian itu bisa dibilang mudah sekali.

Tanpa pertolongan Allah, kita pasti mengalami fakta eksternal bahwa banyaknya jumlah yang banyak tidak memberikan manfaat sedikitpun tapi juga merasakan fakta internal : bumi yang luas itu terasa sempit olehnya. Fakta internal ini lebih berhubungan dengan kondisi pikiran. Dalam keadaan seperti ini, orang tidak lagi memiliki kecerdasan dalam memahami dunia luar. Kita tahu bahwa dunia itu terhamparkan luas di hadapannya. Tapi apa yang disaksikan oleh pikirannya hanyalah kesempitan luar biasa. 

Dengan begitu, berbagai hal di hadapannya tidak lagi memberikan manfaat sedikitpun kepadanya. Jelasnya, kita dapat menarik dua indikator penting saat Allah tidak memberikan pertolongan-Nya kepada manusia. Indikator pertama adalah hilangnya kecerdasan spiritual. Sedangkan indikator kedua adalah kesialan luar biasa dengan berbagai hal di hadapannya.

Siap menerima hasil apa pun setelah kita berdoa dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Inilah yang disebut percaya kepada takdir Allah yang baik ataupun yang buruk.
Percaya kepada takdir, sebagai bagian dari Rukun Iman, akan melahirkan jiwa syukur saat kita sukses dan akan bersabar saat kita mengalami kegagalan atau musibah. Wallahu a’lam.

Selasa, 19 Januari 2016

Hanyalah Sebuah Perjalanan

Bagiku hidup adalah untaian cerita penuh makna yang abstrak. Membias dalam keseharian di atas kanvas tanpa warna dasar. Saat bahagia, betapa kanvas itu selalu ingin diwarnai dengan tinta warna-warni pelangi. Namun ketika bersedih, kanvas itu seolah-olah basah akan genangan air dan sulit diwarnai kecuali dengan cipratan lumpur ratapan pilu.

Merangkak, duduk, berjalan lalu berlari (baca : kiasan tahap-tahap kehidupan) adalah salah satu fase dalam setiap bentuk kehidupan. Tak ada satupun manusia yang bisa melompati fase tersebut. Alur kehidupan tak pernah berganti meski zaman telah merubah hari dan usang tergantikan pesatnya arus teknologi. Terus bergulir tak berhenti sejenak waktupun saat menggilas kehidupan yang tengah berjalan. 

Menangis atau tertawa, hitam atau putih, baik atau buruk, bising atau sunyi, menjerit atau bungkam hanyalah bagian kecil dari setiap sisi kehidupan. Semua pasti terbagi pada dua sisi, seperti yang telah Tuhan gariskan bahwa segala sesuatu di dunia ini diciptakan berpasang-pasangan. Maha Besar Kuasa-Nya yang telah menciptakan segala sesuatunya secara sempurna dan berimbang.

Panas mentari yang membakar kulit saat ini membuatku terpaku di sudut bisu. Betapa aku merindukan butiran-butiran bening yang jatuh dari langit dan mampu mendamaikan bumi yang gersang akan rintik air.  Semakin ku mengerti bahwa setiap tangisan terkadang mampu meredakan sesak di hati akan sebentuk kegalauan. Tak menutup kemungkinan juga bila bening air di matapun mampu membuat ekspresi kebahagiaan terlihat begitu sempurna. 

Sebongkah kehidupan adalah secarik perjalanan, bukan tujuan. Hidup hanyalah jembatan yang dibangun oleh-Nya dan diciptakan untuk diwarnai seindah mungkin oleh kita, bahkan lebih indah dari warna pelangi yang pernah ada. Memang tak semudah mewarnai gambar di atas secarik kertas, namun bukankah Tuhan telah anugrahkan sempurnanya akal untuk berpikir dan mencerna bagi manusia sebagai mahluk yang paling mulia diantara mahluk lainnya?

 إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya Allah SWT hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman (31) : 34).

Indahnya Bismillah

Teringat akan sabda Sang Nabi :
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَقْطَعُ
“Setiap urusan yang baik yang tidak diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahim maka tidak akan mendapat barokah [tak bernilai]”.
Ternyata makna Bismillah sangat luas,
sebuah awal yang baik memang hanya dengan menyebut Bismillah. Bismillahirrahmaanirrahim itu lebih awal dari angka 0.
Kenapa....??
Jawabnya ya karena Allah memiliki Asmaul husna الأول والأخر “al-awwaluu wal akhiruu” (Allah yang berada di awal dan di akhir).
Kalau begitu mana yang lebih awal,
Allah atau angka 0???
Tentu saja Allah SWT.
Angka 0 (nol) merupakan representasi atas segala predikat MakhlukNYA dan merupakan bentuk awal dari sistem & segala ciptaanNYA,
namun angka nol (0) tidak akan sanggup memberi predikat pada asma Allah, karena Allah SWT lebih awal dari itu semua, dan Allah itu Ahad (Maha Esa), orang awam memahaminya dengan “Satu” (tak’ ada dan tak’ sama dengan sesuatu apapun).
Allah adalah Satu (1) dan kita makhlukNYA adalah nol (0),
maka jika Allah (1) dibandingkan dengan makhluk (0) = Tidak Terhingga
1 : 0 = ~
(cannot divide by zero)

Kita sebagai makhlukNYA seharusnya mampu menyadari bahwa kita hanyalah 0 dihadapanNYA,
seperti definisi tentang nol yaitu kosong,
tidak ada, tidak ada kenyataan.
Zero Mind Process.
Kalau kita perhatikan,
sistem dan ciptaan Allah lainnya seperti Bentuk Bumi,
Bulan,
Bintang
dan Matahari,
Gerakan bulan mengelilingi bumi,
bumi mengelilingi matahari
dan matahari mengelilingi galaksi
hingga hal yang paling terkecil pun seperti mekanisme pada sistem atom,
Bahkan gerakan thawaf di ka’bah,
Semua menkonfigurasikan angka nol dan hakekatnya seluruhnya menginti pada yang Satu قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
“Qul huwallahu Ahad”
itulah pusat orbit sesungguhnya.

Rabu, 06 Januari 2016

RKA/RKAS

Temen-Temen yang menghendaki file contoh RKA/RKAS dari Bapak Pengawas, silahkan klik link di bawah ini :

http://downloads.ziddu.com/download/25165536/RKS_RKAS.rar.html

semoga bermanfaat